Sunday, September 17, 2017

My Story & Tamasiswa



MY STORY

My Name is Putu Narbiyana you can call me Narbi
i like studing in english but i don't speake.
    sekarang saya menempuh pendidikan di UST ( Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa ) di Jogja Priode 2017/2018 prodi Manajeman.
sedikit penjelasan tentang "Taman Siswa"



TAMANSISWA 

  • Visi Tamansiswa

“Terwujudnya badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat yang menggunakan pendidikan dalam arti luas sebagai sarana dalam upaya membangun masyarakat tertib, damai, salam dan bahagia, serta tangguh dan berjaya”


  • Misi Tamansiswa

“melestarikan dan mengembangkan kebudayaan nasional indonesia; mewujudkan masyarakat tertib, damai, salam dan bahagia sesuai dengan masyarakat adil makmur berdasarkan pancasila, serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan mempertajam daya cipta, rasa, dan karsa, menuju pembangunan manusia merdeka lahir dan batin, berbudi pekerti luhur, serta tinggi harkat dan martabat kemanusiaannya. Temansiswa menempatkan misi pendidikan sebagai pencerah budaya, mempertebal keindonesian”


  • Tujuan Tamansiswa

“untuk mewujudkan cita-cita kemanusiaan, pekerti luhur bangsa dan cita-cita kemerdekaan bangsa indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945”


  • Asas-Asas Tamansiswa

Azas 1922 adalah asas perjuangan yang di dalamnya terkandung dasar-dasar yang menjelasakan sifat-sifat Tamansiswa.
1.    ASAS PERTAMA
“Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri dengan mengingat tertib persatuan dalam kehidupan umum agar tercipta kedamaian”
Dalam pasal ini juga terdapat dasar kodrat alam, yang digunakan untuk mengganti sistem pendidikan cara lama yang menggunakan perintah, paksaan dan hukuman. Kemajuan yang sejati hanya dapat diperoleh dengan perkembangan kodrati, yang dikenal dengan istilah “evolusi”. Dasar kodrat alam inilah yang kemudian mewujudkan “among sistem” kita, yang mana dalam sistem ini guru-guru kita lah yang menjadi pamong,  yaitu sebagai pemimpin yang berdiri di belakang dengan semboyan “tutwuri handayani”, yakni tetap mempengaruhi dengan memberi kesempatan kepada anak didik agar dapat mandiri.

2.    ASAS KEDUA
“Pendidikan yang diberikan hendaknya dapat menjadikan manusia yang merdeka”
Dalam sistem ini, maka pelajaran berarti mendidik anak akan menjadi manusia yang merdeka batinya, merdeka fikiranya dan merdeka tenaganya. Pasal ini berdasar pada dasar kemerdekaan yang menegaskan bahwa kemerdekaan tadi hendaknya diterapkan dalam cara berfikir anak didik  agar mandiri dan tidak mengikuti buah pemikiran orang lain.


3.    ASAS KETIGA
“Pendidikan hendaknya didasarkan atas keadaan dan budaya Indonesia”
Dalam pasal ini supaya bangsa kita selalu berpegang pada norma-norma, adat istiadat dan budaya Indonesia agar tidak timbul kekacauan dalam ruang lingkup pendidikan juga dalam masyarakat.

4.    ASAS KEEMPAT
“Pendidikan diberika kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali”
Dalam pasal ini terdapat dasar Kerakyatan yang dianut oleh Tamansiswa. Disini yang lebih diutamakan adalah bagaimana memberikan pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat. Jika hanya ada sebagian kecil saja rakyat  yang terdidik, maka kaum terpelajar yang sangat terbatas itu kurang faedahnya bagi pembinaan bangsa (nation-building). Dalam pasal keempat ini juga terdapat asas pemerataan agar dapat memperluas akses pendidikan untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

5.    ASAS KELIMA
“Untuk mencapai azas kemerdekaan maka kita harus bekerja sesuai kemampuan diri sendiri”
       Inilah asas yang sangat penting bagi setiap orang yang sungguh-sungguh menginginkan kemerdekaan hidup yang sepenuhnya. Jangan menerima bantuan yang dapat mengikat diri kita baik berupa ikatan lahir ataupun batin. Kita boleh menerima bantuan dari siapa saja asal tidak mengikat sedemikian rupa sehingga dapat kengurangi kemerdekaan dan kebebasan kita. Dinyatakan juga dalam pasal ini bahwa pokok dari asas kita adalah berusaha dengan kekuatan diri sendiri (mandiri).

6.    ASAS KEENAM
“kita harus bersandar pada kekuatan diri sendiri”
Syarat mutlak agar menjadi pribadi yang merdeka dan mandiri yaitu keharusan untuk dapat mengontrol atau memenejemen segala macam usaha dan langkah hidup kita. Dalam pasal ini Ki Hajar Dewantara mengajarkan kita untuk dapat senantiasa hidup sederhana.

7.    ASAS KETUJUH
“Pamong hendaklah mendidik anak dengan sepenuh hati, tulus , ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan”

Asas ini berbunyi ;
“Dengan tidak terikat lahir / batin, serta dengan suci hati, berniatlah kita berdekatan dengan sang anak. Kita tidak meminta sesuatu hak, akan tetapi menyerahkan diri akan berhamba kepada sang anak.”
Asas itu diamanatkan Ki Hadjar Dewantara untuk tetap dipakai selama nama Tamansiswa hidup terpakai. Karena kita sebagai siswa Tamansiswa tetap kita berkewajiban untuk menggunakan asas tersebut.
Dengan suci hati artinya dengan ikhlas dan rela berkorban. Tidak mengharap suatu hak artinya tidak pamrih pribadi/golongan, tidak mengharap upah, dan tidak mengharap pujian/penghargaan. Sang Anak yang dimaksud adalah anak kandung sendiri, anak tiri, anak buah, dan anak bangsa atau generasi penerus. Berhamba yang dimaksud adalah mengabdi atau berbuat baik untuk kemajuan bersama.


  • Ciri Khas Tamansiswa

Sejak konggres 1984  Tamansiswa menggunakan Pancadharma sebagai ciri khasnya, yang terdiri dari :
1.    Berdasarkan Kodrat Alam
alam mengandung arti  bahwa pada hakekatnya manusia itu sebagai makhluk adalah satu dengan kodrat alam semesta ini, karena manusia tidak dapat terlepas dari kehendak hukum-hukum kodrat alam. Sebaliknya, manusia akan mengalami kebahagiaan jika ia dapat mesra menyatukan diri dengan kodrat alam yang mengandung segala hukum kemajuan.
2.    Berdasarkan Kemerdekaan
mengandung arti bahwa kemerdekaan adalah karunia kodrat alam kepada semua maklhuk manusia yang memberikan kepadanya “hak swa wasesa” dengan selalu meengingat syarat-syarat tertib damainya hidup bersama.
3.    Berdasarkan Kebudayaan
mengandung arti keharusan untuk memelihara nilai-nilai dan bentuk-bentuik kebujdayaan nasional. Dalam memelihara kebudyaan nasional itu ke arah kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan jaman, kemajuan dunia guna epentingan hidup rakyat lahir dan batin  dalam tiap-tiap jaman dan keadaannya.

4.    Berdasarkan Kebangsaan
mengandung arti adanya rasa satu dengan bangsa sendiri dalam suka dan duka  dan dalam kehendak untuk mencapai kebahagiaan hidup lahir dan batin  seluruh bangsa.  Azas Kebangsaan tidak boleh bertentangan dengan Azas Kemanusiaan, malahan harus menjadi sifat, bentuk, dan laku kemanusiaan yang nata dan karena itu tidak mengandung arti permusuhan terhadap bangsa-bangsa lain.

5.    Berdasarkan Kemansuiaan
mengandung arti wujud kemansuiaan ityu adalah darma tiap-tiasp manusia yang timbul dari akal dan budinya. Keluhuran akal dan budi itu menimbulkan rasa dan laku cinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap makhluk kodrat alam seluruhnya yang bersifat keyakinan akan adanya hukum kemajuan yang meliputi alam semesta. karena itu, rasa dan laku cinta kasih itu harsu tampak pula sebagai kesimpulan untuk ebrjuang melawan segala sesuatu yang merintani kemajuan yang selaras dengan kehendak alam.

1 comment:

salam dan bahagia
berkomentarlah bebas boleh kritik, saran dll

populer post